Home > Budaya

Dampu Awang dan Kutukan Sungai Musi (Bagian 1)

Ia belajar membaca bintang, mengenali arus, mengenal arah angin dan berdagang ke hilir. Lambat laun, ia menjadi saudagar kaya, memiliki kapal besar yang disebut Si Naga Laut.

FIKSI AI

Angin sore menyapu tepian Sungai Musi, membawa aroma lumpur dan bunga kenanga dari halaman rumah-rumah panggung. Di bawah langit jingga, seorang perempuan tua duduk bersila di atas tikar pandan, matanya menatap batu-batu besar yang mengintip dari permukaan sungai yang surut.

“Batu itu bukan sembarang batu”, gumamnya pelan. “Itu dulu kapal besar, pemiliknya mendapat kutukan dan menjadi batu hamparan”.

Perempuan tua itu dipanggil Mak Siti, perempuan yang dikenal sebagai penjaga cerita di kampung Ilir Timur. Menjelang sore, anak-anak sering berkumpul di sekelilingnya, mendengarkan kisah-kisah yang tak tercatat dalam buku sejarah.

Hari itu, Raka, mahasiswa antropologi dari Jakarta, datang menemuinya. Ia sedang meneliti narasi lokal tentang Sungai Musi dan mendengar desas-desus tentang “kapal batu beserta barang-barangnya yang dikutuk”.

“Mak Siti”, sapa Raka sopan, “Benarkah batu-batu itu dulunya kapal dan barang-barang yang dibawanya?”

Mak Siti menatapnya lama, seolah menimbang apakah anak muda ini cukup layak untuk mendengar kisah yang telah lama disimpan.

“Kalau kau hanya ingin cerita untuk skripsi, lebih baik kau pulang. Tapi kalau kau ingin tahu luka yang diwariskan air, duduklah”.

Raka duduk. Angin berhenti. Sungai Musi seolah menahan napas.

“Dulu”, kata Mak Siti, “Ada seorang anak sungai bernama Awang. Ia lahir dari rahim perempuan nelayan, miskin tapi berhati terang. Ibunya bernama Sari, membesarkannya dengan doa dan air sungai”.

Awang yang kelak dikenal sebagai Dampu Awang tumbuh menjadi pemuda cerdas dan tangguh. Ia belajar membaca bintang, mengenali arus, mengenal arah angin dan berdagang ke hilir. Lambat laun, ia menjadi saudagar kaya, memiliki kapal besar yang disebut Si Naga Laut. Ia berlayar hingga ke Melaka, Pattani, bahkan Tiongkok.

Namun, kekayaan mengubah hatinya.

× Image