Home > Wisata

Palembang Kota Pusaka, Kota yang Menjaga Ingatan

Kota pusaka yang masih dihuni dan secara alamiah tumbuh dan dibangun, akan terus berkembang di bawah pengaruh sosial ekonomi dan perubahan budaya.
Jembatan Ampera Landmark Kota Palembang sebagai kota pusaka. (FOTO: Maspril Aries Desain AI)
Jembatan Ampera Landmark Kota Palembang sebagai kota pusaka. (FOTO: Maspril Aries Desain AI)

Prolog:

Di tubuh kota yang tua, Sungai Musi mengalir bukan sekadar air, melainkan ingatan. Ia adalah urat nadi yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, mengalirkan denyut peradaban dari Sriwijaya, Kesultanan Palembang hingga suara rakit yang masih bersahutan di pagi hari.

Palembang adalah kota yang mengalir dalam ingatan. Sungai Musi bukan hanya urat nadi, tapi juga jantung narasi. Di tengah arus modernisasi, kota ini tetap menjaga denyut pusakanya—dalam rumah panggung, dalam cerita lisan, dalam kuliner, dan dalam air yang tak pernah berhenti mengalir ke hilir. “Jika kota adalah tubuh, maka sungai adalah darahnya. Dan Palembang, dengan Musi di tengahnya, adalah kota yang masih berdetak”.

KINGDOMSRIWIJAYA – Jauh di sana, di Yogyakarta pada 5-9 Agustus 2025 berlangsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Dari sini, dari Palembang hadir langsung pada Rakernas yang dihadiri 58 kepala daerah dari berbagai kota dan kabupaten di Indonesia tersebut, Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. Palembang adalah salah satu anggota JKPI.

Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Surat Keputusan Wali Kota Palembang No. 373 Tahun 2012 telah ditetapkan sebagai Kota Pusak. Kota yang dibelah Sungai Musi ini layak menjadi Kota Pusaka dengan sejumlah alasan, seperti memiliki peninggalan sejarah dari masa Kerajaan Sriwijaya hingga era kemerdekaan Republik Indonesia. Memiliki kawasan strategis budaya seperti tepian Sungai Musi dan Taman Purbakala Sriwijaya. Palembang adalah anggota aktif Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) sejak 2008.

Mengapa ada Kota Pusaka, apa itu Kota Pusaka? Ada masyarakat akan bertanya seperti itu, karena di sisi lain sudah dikenal lebih dulu, ada sebuah kota yang disebut kawasan/ kota heritage atau cagar budaya.

× Image