Home > Kuliner

Bingko alias Kue Gunjing, Nikmat dan Kelezatan dari Pedamaran

Bingko bukan wingko. Jika berkesempatan ke Palembang, silahkan singgah ke Pedamaran di Kabupaten Ogan Komering Iliur (OKI).
Memasak Bingko kuliner khas dari Pedamaran, Sumsel. (FOTO: D Oskandar)
Memasak Bingko kuliner khas dari Pedamaran, Sumsel. (FOTO: D Oskandar)

KINGDOMSRIWIJAYA – Jika anda berkunjung ke Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dari sana bisa membawa pulang oleh-oleh khas Semarang yang bernama “Wingko” atau lebih top disebut “Wingko Babat”, yakni kue tradisional Indonesia yang punya rasa gurih-manis khas dan tekstur kenyal legit. Walau diklaim sebagai oleh-oleh khas Semarang, ternyata asal-usulnya justru dari Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur (Jatim).

Tetapi jika anda berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), akan menjumpai kuliner khas wong kito yaitu pempek dan jenis lainnya. Tetapi di Sumsel juga ada kuliner atau makanan tepatnya kue yang bernama “Bingko”. Ya, bingko bukan wingko. Jika berkesempatan ke Palembang, silahkan singgah ke Pedamaran di Kabupaten Ogan Komering Iliur (OKI), jaraknya sekitar 70 km dari ibu kota Provinsi Sumsel.

Pesannya: “Jika Anda berkunjung ke Pedamaran, jangan lupa untuk mencicipi bingko, makanan ringan khas yang murah meriah”. Jika di Palembang, bingko berubah nama jadi “kue gunjing” yang merupakan sejenis kue pukis. Hampir di setiap sudut Pedamaran bisa dengan mudah menjumpai makanan ini, baik di pagi maupun sore hari, dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp1000/ buah.

“Sejarah bingko mungkin kurang saya ketahui, tetapi seingat saya, makanan ini sudah ada sejak lama, berdasarkan cerita orang-orang tua. Bingko terbuat dari tepung beras dan kelapa, yang melimpah di daerah agraris ini. Setiap rumah di sini biasanya menanam padi dan kelapa. Dulu, tepung beras dibuat dengan cara diisar atau digiling menggunakan alat dari batu, dan cetakannya terbuat dari logam”, kata Robinhod Kunut, tetua adat Marga Danau, Sabtu (12/7).

× Image